Oleh
Nasichun Amin Gresik*
Takmir
masjid adalah satu dari beberapa profesi yang disebut oleh Allah SWT dalam
firmannya sebagaimana dalam ayat 18 Surat
At Taubah. Jadi profesi takmir merupakan profesi yang sangat mulia namun penuh
tanggungjawab. Namun profesi ini hampir dianggap sebagai profesi sampingan
karena mengurusi masjid pastinya butuh pengorbanan yang sangat berat dan
tentunya tidak serta merta bisa menjadi profesi yang menguntungkan dalam urusan
duniawi.
Lembaga
atau badan organisasi yang langsung bersentuhan dengan umat adalah takmir
masjid atau juga disebut badan kemakmuran masjid. Takmir masjid atau musholla
adalah ujung tombak pelayanan umat. Walaupun tidak semua umat Islam rajin
datang ke masjid atau musholla setiap harinya, tetapi umat membutuhkan tempat
berinteraksi sebagai manusia social. Masjid atau musholla adalah tempat yang
sangat strategis dalam melakukan fungsi sosial khususnya bagi umat Islam.
Takmir masjid atau musholla diharapkan bisa melayani umat tidak sekedar
menyiapkannya sebagai tempat ibadah mahdloh saja tetapi juga berfungsi sebagai
sarana sosial kemanusiaan.
Tantangan
takmir masjid dalam melayani umat juga semakin berat dengan adanya paham
radikalisme dan intoleransi yang berusaha menyebarkan virus adu domba dan
disintegrasi bangsa. Namun semakin berat tantangannya tetapi pembinaan takmir
masjid oleh aparatur atau organisasi masyarakat keagamaan masih dalam kriteria
biasa-biasa saja atau tidak ada langka baru yang lebih terstruktur dan massif.
Untuk itu perlu upaya dan langka yang lebih dari biasa guna melakukan pembinaan
masjid yang lebih baik dan lebih terarah.
Lembaga
Takmir Masjid PCNU Gresik berusaha memahami hal tersebut dengan membuat sistem
pembinaan masjid yang lebih baik dan tidak sekedar pembinaan secara umum saja.
Walaupun masih dalam uji coba dengan mengarahkan pembinaan secara terarah pada
beberapa masjid di wilayah binaan yang bersedia menjadi pilot projekc atau
masjid percontohan.
Pembinaan
masjid yang juga dirancang oleh penulis bersama tim pembinaan mempunyai
beberapa unsur yang harus dipenuhi diantaranya :
1. Pembinaan
yang terukur
Sebelum pembinaan takmir masjid
beserta jamaah melaksanakan pengukuran hasil pelaksanaan program pelayanan
jama’ah yang sudah dilakukan. Pengukuran ini sangat penting guna mengetahui apa
yang sudah dilakukan oleh takmir masjid dan apa yang belum dilaksanakan dengan
menggunakan instrument pengukuran kinerja takmir masjid yang sudah disiapkan.
Pengkuran kinerja juga akan dilakukan kembali minimal 6 bulan sekalai atau per
semester sehingga dapat mengetahui peningkatan atau kemunduran kinerja takmir.
Hasil pengukuran kinerja dapat digambarkan dengan nilai atau poin yang didapat,
misalnya memperoleh 175 poin.
2. Target
yang akan dicapai
Dalam awal pembinaan yang dilakukan
tim setelah mengetahui hasil pengukuran awal pra pembinaan, maka takmir harus
mempunyai komitmen untuk meningkatkan kinerja dengan target nilai atau poin
yang akan diraih. Misalnya dari poin 175,
takmir masjid mentargetkan dalam 6 bulan dapat naik menjadi 250 poin.
Berarti takmir masjid harus dapat menambah minimal 75 poin untuk bekerja lebih
baik dan memenuhi kebutuhan masjid dan programnya dalam waktu 6 bulan ke depan
dengan mengkonsep program kerja yang akan dilaksanakan.
Selain target peningkatan poin
takmir juga mempunyai tarket melaksanakan program inovasi pelayanan jamaah
lainnya yang menjadi tambahan usaha dalam pelayanan jamaah yang lebih baik
lagi.
3. Evaluasi
berkala
Setelah pembinaan awal dan dikonsep
program kerja untuk dilaksanakan minimal 6 bulan ke depan, maka sekitar 2 bulan
bulan setelah pembinaan awal perlu diadakan evaluasi takmir masjid bersama tim
Pembina. Evaluasi sangat penting untuk mengontrol sejauh mana takmir
meningkatkan kinerja pelayanan kepada jamaah masjid dan pelaksanaan program
masjid yang disusun. Evaluasi juga penting supaya semangat takmir masjid bisa
tetap terjaga dan ditingkatkan. Karena itu evaluasi dilaksanakan setidaknya 3
bualn atau 2 bulan sekali.
4. Program
berkelanjutan
Program kerja masjid sesuai dengan
konsep pembinaan yang ada dibagi menjadi 3 fungsi yaitu idaroh, imarah dan
riayah. Fungsi tersebut dijabarkan dalam beberapa kegiatan yang masing masing
mempunyai tujuan dan target. Takmir masjid harus dapat melaksanakan program
secara berkelanjutan baik program rutin harian, setiap pecan, bulanan atau
tahunan. Program secara berkelanjutan tetap terarah pada pembinaan jama’ah
untuk mewujudkan visi dan misi masjid.
5. Kerjasama
dengan perguruan tinggi
Program pembinaan ini lebih bisa
bergerak secara lebih bagus dengan menggandeng perguruan tinggi yang ada atau
tidak jauh di sekitar masjid terutama dengan perguruan tinggi agama Islam.
Sementara yang dilaksanakan oleh LTM PCNU Gresik pelaksanaan program yang baru
dimulai bekerjasama dengan 6 perguruan tinggi Islam swasta yang ada di Wilayah
kab. Gresik. Bisa juga nanti program ini berkerjasama dengan pondok pesantren
atau lembaga sosial lainnya.
Secara
tidak langsung dengan membuat system pembinaan masjid yang terarah dan berkala,
kita berharap takmir masjid dapat meningkatkan peran dan fungsinya mewujudkan
agama Islam sebagai rahmatan lil alamiin. Zaman semakin maju dan tantangan
takmir masjid dalam melayani jama’ah harus kita sesuaikan dengan zaman now.
Bagi pembaca yang ingin bersama memajukan dan meningkatkan kemakmuran masjid
dapat menghubungi penulis untuk bisa lebih mematangkan konsep atau system
pembinaan masjid bisa lebih baik.
Semoga
akan terwujud sistem pembinaan masjid yang lebih baik dalam upaya inovasi
pelayanan umat oleh para mujahid dan penggerak masjid. Kita harus terus
bergerak dan menggerakkan umat untuk mengembangkan agama Islam Rahmatan lil
Alamin ke seluruh negeri Indonesia yang kita cintai dan melawan tantangan zaman
yang semakin komplek dan berat yang dihadapi oleh umat. Dari masjid NYA kita
makmurkan Indonesia.
*) penulis adalah Penghulu Madya/Kepala KUA dan
Ketua Lembaga Takmir Masjid PCNU Gresik.