Oleh Nasichun Amin*
Kondisi
dan situasi sejak mulai diterapkannya sosial distancing dan physical
distancing, work from home / bekerja dari rumah, sampai diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB) membuat semua wilayah lebih sepi dari biasanya. Lalu lintas
lenggang, banyak orang tidak keluar rumah, segala acara dan kegiatan yag
melibatkan banyak orang pun dihentikan. Ada yang mengatakan ini sebagai terapi
awal supaya kita lebih berhati-hati dan waspada terhadap penyebaran wabah ujian
bagi semua umat. Bagaimana dengan selanjutnya ?
Semakin
banyak orang yang membutuhkan pertolongan dari sisi ekonomi dan kebutuhan pokok
harian itu sudah jelas di depan mata. Tidak bisa bekerja dan mencari nafkah
karena kondisi lingkungan kerjanya belum normal seperti biasa. Para dluafa
lebih banyak yang tidak berani angkat bicara akan kebutuhan mereka. Walaupun
masih ada yang bersuara menuntut tapi yang tidak bersuara lebih banyak yang
lebih membutuhkan.
Tetapi
tidak menutup kemungkinan para pemilik harta yang masih banyak jumlahnya hanya
bisa diam karena khawatir keluar rumah atau beraktivitas di rumah. Kalau
dilihat dari jumlah daftar calon jamaah haji yang telah memenuhi pembayaran
untuk mendapatkan porsi haji, dengan daftar tunggu lebih dari 4 juta orang dan
siap menunggu sampai puluhan tahun serta calon jamaah umroh yang lebih banyak
lagi sekitar 1.25 juta setiap tahunnya maka masih sangat banyak jumlahnya para calon
dermawan yang harus kita ketuk hati nuraninya. Kenapa harus jumlah calon
jama’ah haji dan umroh ? Apakah mereka semua kaya ? ya tidak mesti tetapi
mereka punya simpanan dan jelas ingin berhaji sebagai niatan yang mulia dan
kita yakin mereka adalah calon calon dermawan yang siap membantu sesame. Karena
beberapa hal maka harus kita dekati secara personal baik melalui media online
atau secara langsung dengan tetap menjaga diri.
Amil
zakat baik yang secara resmi diadakan oleh pemerintah (basnaz) di berbagai
tingkatan dan oleh organisasi masyarakat (LAZ) yang sudah banyak didirikan di
berbagai daerah harus lebih proaktiv dalam mengambil kesempatan ini. Lewat unit
pengumpul zakat (UPZ) atau juru pungut zakat, infaq dan shadaqah (ZIS)
maka amil zakat harus lebih giat bekerja
berkeliling mencari terobosan baik melalui media online maupun langsung
terutama bagi UPZ yang ada di kampong dan bersentuhan langsung dengan umat
seperti UPZ masjid atau lembaga sosial di tingkat ranting atau desa.
Bertanya,
memberi saran yang menarik, menawari bantuan secara personal melalui alat
komunikasi atau langsung tatap muka untuk menjemput ZIS ke rumah apabilatidak
bisa transfer online harus terus digalakkan dan tetap semangat lebih giat,
terutama pada menjelang akhir di Bulan Suci Ramadhan ini. Bagi yang sudah faham
media online dan sudah tersedia dalam genggaman mereka hal ini tidak terlalu
sulit. Tetapi masih sebagian dari para calon dermawan yang kurang memahami atau
memanfaatkan hal tersebut. Ujung tombak keberhasilan penggalangan dana sosial
tetap ada di UPZ ataupun juru pungut ZIS. Jelas sekali firman Allah SWT untuk
para petugas amil zakat adalah “Ambillah”.
Firman
Allah : “Ambillah zakat dari
sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka
dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman
jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (At Taubah ; 103).
Dalam
pendistribusian juga harus lebih proaktiv melakukan pendataan masyarakat yang
membutuhkan dan mungkin banyak dluafa baru yang mestinya harus kita data tetapi
tidak diketahui karena mereka banyak yang diam. Para guru swasta yang belum
memperoleh tunjangan resmi, para pekerja rumah tangga, buruh dan pekerja
domestic dan non domestic lainnya perlu kita telaah kemampuan ekonominya pada
kondisi saat ini dan yang akan datang. Pengangguran jelas akan bertambah dan
kesulitan hidup juga. Bagian distribusi harus selalu membuka telinga
lebar-lebar untuk mencari berita siapa saja yang membutuhkan bantuan kemuadian
mengantarkannya sampai ke depan rumah atau paling tidak tidak jauh dari rumah
tinggal mereka.
Amil
zakat baik bagian pengumpulan / UPZ / juru pungut dan juga bagian distribusi
dan semua eleman yang ada harus lebih kompak dan lebih giat. Sekarang waktunya
kita tampakkan dan kita munculkan jiwa-jiwa sosial yang masih tersembunyi di dalam kalangan umat
kita. Tetap menjaga diri dengan memenuhi anjuran pemerintah dalam berinteraksi
social tetapi tetap dan lebih semangat dalam bekerja mengabdi kepada agama dan
umat. Selamat dan sukses bagi para amil zakat semoga selalu dalam lindungan
Allah dan akan mendapat balasan dari Nya berlipat ganda melebihi dari para
dermawan.
·
Penulis
adalah Penghulu Madya Kab. Gresik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar